Minggu, 09 Maret 2014

Ada Apa Dengan Cinta



Love is pain, love is blind dan kata-kata lainnya yang berisikan cinta adalah penyebab masalah. Kemarin tepatnya jam 2 dini hari gue nonton berita malam dari dua tv swasta berbeda. Dan dua duanya ngebahas masalah yang sama, yaitu pembunuhan seorang mahasiswi oleh mantan pacar dan pacar barunya si mantan. Gilak, gue kira ini cuma di film-film psikopat tapi beneran ada. Dan semua karena apa ? Karena cinta. Dan siapa yang disalahkan? Selalu cinta. Cinta tuh kenapa sih? Cinta tuh siapa sih? Ada apa dengan cinta? Dan kenapa harus cinta ? Coba deh guys kalo gue tanya sama readers yang ada disini. Udah berapa kali sakit karena cinta? 1 kali? 3 kali? Atau lebih ? kenapa bisa? Well disini gue akan membuka isi pikiran gue tentang konteks Love is pain. Kenapa? Gue nulis kali ini bukan berarti gue belain cinta. TO BE HONEST, I don’t know cinta is, tapi disini gue ngebuat renungan untuk diri sendiri dan kalian kalian untuk coba kita telaah. Gak ada maksud apa apa sih untuk postingan kali ini. Cuma kalo pun ada maksud gue gak menjurus ke siapa siapa. Ini akan lebih general kok, jadi kalo ada yang MUNGKIN ngerasa yaaah gue boleh bersuara kan? Well, let’s strart.

Apa itu CINTA ? Salah satu temen gue bilang, cinta itu banyak defenisinya dan susah untuk dijelasin. Dia bilang kata “ C.I.N.T.A “ itu bersifat umum dan cuma bisa dirasakan, bahkan dia lebih suka menggunakan kata SAYANG daripada CINTA. Karena cinta itu bukan  berarti rasa cinta kita terhadap pasangan aja, tetapi bisa kita bisa rasakan pada objek yang lain. Tapi disini gue akan persempit untuk tema kali ini, gue akan mengangkat cinta dengan pasangan. 

Ketika orang jatuh cinta, semua pasangan yang ada di dunia ini merasa dia adalah orang yang paling bahagia, seakan mentup mata dan telinga apa pun hal-hal buruk tentang salah satu pasangan, mengacuhkan tanggapan negative orang-orang terhadap pasangan, dan yang dia tahu pasangannya itu benar, dan yang paling benar. Tetapi berbeda hal ketika mereka para pasangan yang bermasalah karena cinta, dan akhirnya memilih untuk berpisah. Semua rasa bahagia yang pernah terlewatkan ketika pasangan bersama meluap begitu saja di serap oleh rasa jenuh, kebencian, dan hal-hal lain yang membuat mereka memutuskan untuk berpisah. Dan ujung-ujungnya, siapa yang disalahkan? Cinta. Kata-kata yang terlontar dari orang yang putus cinta adalah dia nyesel jatuh cinta. Jadi akhirnya yang salah siapa ? Cinta? 

Cinta itu benar. Dia gak pernah salah, yang salah adalah objeknya. Cinta itu menjadi salah ketika kata cinta itu adalah alasan untuk mencintai objeknya bukan subjeknya. Misalnya sepasang kekasih menjalin sebuah hubungan karena alasan harta atau tahta sehingga salah satu pasangan lupa siapa yang sebenarnya dia cinta. Subjek atau Objek ? Dan ketika si objek yang menjadi prioritas menghilang, hal yang dia cinta hilang. Dan itu berarti nothing. Cinta itu salah ketika kita memutuskan untuk mencintai karena objek yang kita cintai memiliki fisik yang menarik. Dan ketika  hal tersebut tidak ada, itu juga akan menjadi nothing. Cinta itu salah ketika objek yang kita cintai sudah memiliki pasangan, misalnya kita mencintai istri atau suami orang.  Cinta salah ketika salah satu dari pasangan memiliki umur yang sangat jauh perbedaanya seperti 15 tahun, 20 tahun bahkan lebih. Cinta itu bisa menjadi masalah ketika kita mencintai objek sesama jenis. Cinta itu menjadi salah kalo kita mencintai objek karena rasa kasihan. Cinta bisa menjadi masalah ketika mencintai objek bukan karena cinta tetapi lebih ke obsesi yang  mengatas namakan cinta. Cinta bisa menjadi masalah ketika salah satu pasangan mencintai objek yang memiliki perbedaan agama, kayak kisah cintanya artis sinetron asmirandah dan paasangannya tuh. Cinta bisa menjadi masalah ketika objek yang dia cintai hanyalah khayalan dan tidak nyata. Cinta itu benar kalo kita mencintai objek yang benar di waktu yang benar.
Munafik memang kalo menyangkal bahwa hal yang membuat kita jatuh cinta adalah objek yang mempunyai faktor look, money dan place. Mayoritas menganggap that’s a point. So do I. Cuman, pernah terfikir gak sih hal yang kayak gitu bikin hati gak tenang ?

Well, disini udah gue bilang kan gue gak ngebelain cinta dan menyalahkan cinta. Gue hanya merefleksikan apa yang terjadi disekililing gue dengan tulisan. Karena permasalahan orang-orang yang pata hati versi gue bukan karena cinta, tapi objeknya.  
Ini cuma opini gue, kalo kalian punya opini lain silahkan suarakan di blog maupun tulisan masing-masing. 



when you love someone / you are scared of getting hurt / and you will get hurt 
Brandon Scott Gorrell

0 komentar:

Posting Komentar