Rabu, 28 Mei 2014

Melupakan & Terlupakan

Halo para readers!! Tadi kan udah naikin refrensi film Indonesia tuh, satu lagi nanti ya film Rectoverso nya nyusul tadi eror gituh. Sekarang ganti topik yuk

Nah pembahasan kali ini tentang "Melupakan & Terlupakan" 

Seperti biasanya yah, ini gak menjurus ke siapa dan kalo pun ada yang ngerasa ya gak ada yang ngelarang juga kok :-D

Pantau terus bro,silahkan di baca. Tapi kalo ada yg kurang berkenan maafkanlah saya, saya hanya anak biasa yang punya kesalahan dalam berfikir dan menuangkannya disini huhu

langsung ah cikidot  

Melupakan dan Terlupakan berasal dari kata kerja yang sama hanya berbeda imbuhan, tapi efeknya lumayan jauh. Karena imbuhan me- adalah masuk kategori aktif dan ter- kategori pasif. Sama-sama berat, yang ngbedainnya kalo me-  dia berusaha habis habisan untuk melupakan, kalo ter- tanpa usaha pun dia sudah dibuang….jadinya terlupakan. Dahsyat emang mirisnya.
Gue niat nulis ini awalnya gara-gara nonton acara lawak di stasiun televisi(  yang parodinya perdebatan politik itu loh ) ngebahas tentang “ Move on dan Let it go” dan baru kesampeannya sekarang ciiiin omaigat-_-. Kalo diliat dari alam sekitar gue, para jomblo akut permasalahannya memutuskan untuk tetap jomblo karena susah move on and let it go ( kaca mana kaca?! ). Yaps benar kali ini pembahasannya tentang  Melupakan “seseorang” & Terlupakan “oleh seseorang”.

Mari kita awali dengan Melupakan….
Melupakan adalah proses yang sangat sulit untuk beberapa orang,atau bahkan banyak? Yang pasti dalam hal melupakan adalah proses yang tidak gampang dan mudah, dan harus dilewati dengan hati sabar dan kepercayaan bahwa suatu saat nanti akan lupa. Iya suatu saat nanti. Suatu saat nanti dimana orang yang berusaha “Melupakan” itu lupa kenapa dulu dia bisa sulit “Melupakan” dan kenapa bisa kayak gitu. Dan untuk beberapa orang itu sudah sangat susah. Tapi jawabannya hanya di waktu. Tetapi sebenernya yang gue pantau dari sudut pandang gue(?) sebenernya yang sulit dilupakan itu kenangannya, bukan orangnya.setuju tidak? Ehem gue akan ngambil contoh kisah temen gue, tapi intinya aja takut ketahuan. Jadi gini, gue tau temen gue yang satu ini tipe orang yang cepat jatuh cinta tapi beda sama mantannya yang terakhir ini. Setelah sama yang ini dia sangat sangat sulit melupakan bahkan sampe sekarang  dia belom dapet penggantinya. Kalo gue tanya kenapa?kok tumben?dia cuma cengengesan doang. Yang gue tangkep sih, dia sangat susah “Melupakan” kenangan-kenangan mereka karena setiap kejadian apapun itu pasti ada kisahnya masing-masing, atau mungkin sebenernya dia yang gak mau melupakan?who knows.

Susah emang, karena ini gak mudah dan harus perlahan.
Dan pada akhirnya orang yang ingin melupakan ada di posisi lelah. Dan alasan yang logis juga kenapa kita memutuskan kenapa “Belum Melupakan” adalah penjelasan, penjelasan yang membuat orang yang ingin melupakan yakin untuk membuat keputusan “Melupakan atau Belum bisa Melupakan”

Gue pernah dalam pembicaraan sama temen gue, simple dia cuma nanya kenapa, dan gue jawab “gak semua hal bisa dijelasin” terus dia bilang “iyasih,tapi gimana gue tau isi hati lo,gue bukan dukun” dan mulailah gue berfikir….penjelasan….iya penjelasan yang  mungkin bikin……blablabla hahaha


Kalo kata acara lawak di tipi itu sih abis melupakan ya let it go,let it go….let it go…. *nyanyialafilmfrozen asalakan objek yang di let it go –in gak muncul lagi dan nambah kenangan baru(?) hahahaha

Yang terakhir adalah Terlupakan…..
Setelah melupakan pasti ada imbasnya, yaitu terlupakan. Ini bisa jadi ada 2 sudut pandang dalam terlupakan. Misalkan gini,versi pertama posisinya yang tadi ingin melupakan akhirnya objeknya tersebut terlupakan oleh orang yang ingin melupakan. Itu artinya berhasil, dan bagus malah.jempool!  tapi gimana kalo posisinya kalo orang yang ingin melupakan ternyata sudah terlupakan oleh objek yang ingin di lupakan? Itu mah miris banget ciiiiin. Tapi itulah kenyataan,pait. Tapi jangan sedih ya sama yang pait-pait itu, karena yang pait itu bikin kita sadar kalo di luar sana masih ada yang manis~

Back to laptop, terus gimana yang terlupakan versi 2? Nah loh? Kalo kayak gitu gimana? Nah kalo dapet yang terlupakan versi ke 2 kuncinya adalah….entahlah gue juga belom bisa bilangnya,gak berani iuuwww ahhaha

Tapi gue pengen ngutip kata-kata dari film Rectoverso gini “terkadang,hal yang terbaik yang dilakukan manusia adalah menerima”. Yaps, terima aja dulu ngikutin proses, melupakan dan terlupakan adalah masalah waktu. Terima aja kalo sudah terlupakan dan terima aja kalo belom bisa melupakan (?) wkwkwk


Ngomong-ngomong jadi pengen tau,kalian masuk kategori mana? Melupakan atau Terlupakan ? Udah ada di posisi keduanya? Salah satu atau enggak sama sekali? Kalo enggak sama sekali namanya ngegantung dong ya? hahaha Apapun posisi kalian, kalian pasti bisa! :)




Cukup sekian dan terimakasih.


Salam Damai 

Ertha.k.p

3 MOVIES A DAY



Holaaaa

Woaaah sudah sangat lama tidak berjumpa dengan blog ku ini sanga saking sibuknya sama dunia nyata dunia maya pun terabaikan *tssaaaahh

Jadi ceritanya gini, setelah selesai uas dan kebetulan rada free dan otak sudah sangat mumet dan sangat butuh clean up otak, film dan buku itu adalah maininan pelepas strees akut. Sebenernya dari 2 bulan yang lalu udah hunting pengen beli film buat selingan dikala stress menghadang dan pengen baca beberapa buku karena udah sangat lama banget gak baca novel dan komik. Aseliiii penat banget banget banget! Tapi film kali ini gue angkat tema film Indonesia. Karena menurut gue, agak kurang nasionalis kalo gue nonton film indonesia yang ada di tipi doang sedangkan kalo ke bioskop nontonnya film bule mulu haha. Berhubung ngomongin film Indonesia, gue jadi mau curcol waktu gue pengen nonton The Raid 2, niat banget pengen nonton sendiri malem jumat di bioskop pulang kampus saking lagi penat dan jenuhnya masalah *eeaaa eh taunya ada yang ngajakin juga pas besokannya sama fans beratnya harry styles haha

Back to Laptop, just cekidot my review

Modus Anomali

Gue tau film ini karena pembicaraan gue 8 bulan lalu sama spv dikantor lama yang suka banget sama karyanya Joko Anwar. Walaupun udah ketebak sama gue, cuma gak nyangkanya aja caranya kayak gitu. Oke emang ini film. Cek sinopsisnya nih bro
Sutradara  : Joko Anwar
Cast         : Rio Dewanto
                 Hanah Al Rasyid
Sinopsis :
Seorang laki-laki yang sedang berlibur dengan istri dan kedua anak mereka di sebuah kabin di hutan dikejutkan dengan kedatangan seorang tamu yang tak mereka undang. Sebelum dia itu menyadari apa yang terjadi, laki-laki itu mendapati dirinya terpisah dari keluarganya. Ketika dia mulai menemukan beberapa jam alarm yang tersebar di hutan itu, dia tiba-tiba harus berpacu dengan waktu jika ingin bertemu dengan keluarganya kembali. Sementara itu, di hutan juga sedang berlibur satu keluarga lain, yang mungkin berkaitan dengan keanehan yang sedang ia alami.

Aktingnya Rio Dewanto jempolan sangatlah, dan ini percakapannya  pake bahasa inggris. Jarang-jarang emang Indonesia punya film se oke ini (apaguenyaygkudet?) entahlah yang pasti gue kasih nilai 7.5 dari 10 untuk film ini.



Belenggu


Sutradara  : Upi Avianto
Cast         : Abimana Aryasatya
                 Laudya Chynthia Bella

Sinopsis  :

Suatu kota kecil sedang dicekam ketakutan stelah terjadinya sebuah kasus pembunuhan, di mana pembunuhnya masih berkeliaran. Penyelidikan pun dilakukan. Semua orang dicekam ketakutan dan saling mencurigai satu sama lain. Elang (Abimana) adalah pemuda yang mengalami gangguan jiwa, dia seringkali dihantui bayangan-bayangan mengerikan tentang pembunuhan aneh yang melibatkan sesosok orang misterius yang mengenakan kostum Kelinci. Pemuda tertutup dan pendiam itu merasa bahwa sosok bertopeng Kelinci itulah kunci dari segalanya.

Komentar untuk film ini mah oke banget nih upi bikin film. Lumayan appik, jarang banget nonton film horor psikologis kece kayak gini. Dan bikin gue ber-ooh ria di bagian akhir. salut salut! gue kasih nilai 8 dari 10



Laura & Marsha



Sutradara  : Dinna Jasanti
Cast         : Prisia Nasution
                 Adinia Wirasti

Sinopsis :

LAURA (Prisia Nasution), hampir tak pernah berpikir untuk bepergian keluar Jakarta. Apalagi semenjak empat tahun lalu ia menjadi orang tua tunggal untuk putri semata wayangnya. Berbeda dengan MARSHA (Adinia Wirasti), sahabat Laura, penulis buku travelling yang belum pernah ke Eropa. Keinginan yang sangat dalam ke Eropa untuk mengenang kepergian Ibundanya.
Perjalanan dimulai, perselisihan-perselisihan kecil muncul. Aturan-aturan ditetapkan Laura, dan Marsha dengan santainya mengiyakan. Perselisihan makin menajam ketika kemudian Marsha menyetujui membawa penumpang bernama FINN ikut mobil sewaaan mereka.
Finn tak pernah sampai ke tempat tujuan bersama mereka. Laura mengusirnya, karena dianggap malah menyesatkan jalan mereka. Marsha tak bisa berbuat apa-apa. Serba salah. Ia memilih menjalani saja semua tanpa beban. Tiap kali Laura menghadapi kesulitan, Marsha tanpa banyak syarat, membantu mereka keluar.
Persahabatan dari SMA ternyata tidak menjamin keduanya sama-sama terbuka satu sama lain. Ada maksud yang tak mereka jelaskan dari perjalanan ini. Tanpa diketahui Marsha, Laura sebenarnya punya alasan khusus hingga akhirnya ia setuju ke Eropa.

hmmm okelah untuk perjalanan dan persahabatan mereka cukup membuat gue ngasih 
Hal ini membuat mereka berada disatu titik pertengkaran yang hebat. Perjalanan ke Eropa tidak semulus yang mereka duga. Kejadian demi kejadian membuat mereka sebenarnya menemukan apa yang mereka cari. Dari tiap negara yang mereka datangi membawa cerita dan kejutan tersendiri untuk mereka yang akhirnya tanpa mereka sadari itulah yang mereka cari. Itulah petualangan .
Semua yang terjadi di Belanda, Jerman, Austria dan Italia merupakan ujian dari apa yang mereka sebut dengan persahabatan. Pencarian makna cinta, makna hidup dan makna perjalanan yang sesungguhnya. Pada akhirnya mereka sadari, ada dua cerita untuk satu perjalanan.