Sabtu, 02 November 2013

Masa Tenggang

Hallo November, Long time no see....

Jadi malam minggu ini, gue berniat untuk flashback dalam artian refleksi diri aja apa yang udah terjadi sama gue selama ini. Gak banyak, tapi sekilas. Jadi mohon disimak.

Banyak yang bingung kenapa gue ngambil tema MASA TENGGANG kali ini. Simak terus yah bro bro.

MASA TENGGANG terdengar seperti provider yang belom di isi pulsanya. That's a point. Gue seperti provider yang belom diisi nyawanya oleh Yang Maha Kuasa. Beberapa hari lagi gue akan meninggalkan 17 tahun dan memasuki dunia 18 tahun. Ini mungkin terdengar seperti berlebihan, tetapi gue cuma berharap nyawa gue tetep diisi untuk bisa memasuki umur-umur berikutnya karena masih banyak hal yang baik yang harus gue lakuin, gue pengen ngelakuin hal yang bermanfaat bagi orang banyak.

Hidup itu seperti pintu zonk-nya benteng Takeshi. Ketika kita buka pintu satu persatu, kita tidak akan pernah mengetahui ada apa di balik pintu itu. Itu cerminan kehidupan. Kita tidak akan pernah ada yang tahu apa yang akan terjadi satu jam kedepan, satu hari kedepan, lusa, minggu depan, bulan depan maupun tahun depan. Manusia hanyalah pembuat rencana yang hebat, tetapi tidak akan jadi apa-apa tanpa ada pihak sponsor yang menghendaki. Manusia diibaratkan sebagai wayang, dunia adalah panggung, dan Dalang adalah Tuhan. Tapi siapa Tuhanku? Allah SWT tentunya. Gue sudah melewati banyak hal diumur 17 tahun ini. Bertemu dengan banyak karakter orang. Dan betapa beruntungnya gue bertemu dengan banyak orang baik, dan membuat hidup gue lebih baik dari sebelumnya. Walaupun ada yang tidak sebaik yang lain, tapi manusia jenis tersebut membuat gue lebih termotivasi untuk menjadi manusia lebih berkualitas dan bermanfaat lagi.

Awalnya gue gak pernah kepikiran untuk masuk SMK. Dan SMK yang gue masukin juga gak tau didaerah mana. Dan awalnya gue merasa asing didunia baru. Dunia SMK. Aneh, gak ada alumni dari SMP gue satu pun yang bersekolah sama kayak gue. Fasilitasnya gak sekece SMP gue. Dan gue memandang diskriminatif orang-orang satu angkatan sama gue. Gue bersumpah untuk gak bersosialisasi dengan anak-anak yang merupakan calon temen-temen gue karena logat mereka aneh. Tapi percayalah, apa yang kalian pikir itu baik belom tentu baik di mata Allah SWT. Mereka mengubah gue menjadi orang yang lebih baik,alhamdulillah mengajarkan gue untuk tidak meninggalkan shalat 5 waktu, membiarkan gue menjadi orang yang apa adanya. Mereka sangat baik. Membawa gue menjadi orang yang lebih sabar dan ikhlas. Dan membuat gue lebih gak se temprament waktu SMP. Mereka mengajarkan gue arti ketulusan. Mereka semua tulus. Gue sayang kalian semua. Kalian semua sayang ertha ? ;) Terimakasih atas semuanya.

Setahun yang lalu, beberapa hari gue memasuki dunia 17 tahun, gue masih siswi SMK yang mengambil jurusan Akuntansi yang berkutit dengan rutinitas belajar agar apa yang gue impikan dan pertahankan bisa gue capai, dan alhamdulillah tercapai. Tetapi sekarang, di hari-hari menuju 18 tahun gue sudah menjadi Mahasiswa yang mengambil jurusan Akuntansi (again) dan menjadi seorang karyawan. Karyawan? Bagi kalian yang tau idealisme gue pasti bingung kenapa akhirnya gue ngambil kuliah sambil kerja. Gue awalnya juga bingung sama apa yang terjadi sekarang sama gue. Tapi insya Allah gue berusaha untuk ikhlas. Sebenarnya ini bentuk rasa sakit hati gue yang gak keterima PTN, untuk dari itu gue dendam dan menyiksa diri dengan belajar. Belajar yang gue maksud itu bukan cuma baca buku di meja belajar. Maksud dari belajar gue itu gak hanya nyari teori, tapi praktek juga. Banyak yang mikir pasti keteteran dan gak fokus sama kuliahnya, alias kuliah cuma nyari ijazah. Mungkin ada yang berfikir kaya gitu, tapi kalo gue pribadi enggak. Gue sangat suka dengan dunia pendidikan, untuk itu gue tetep nambah kulaitas diri gue dengan les bahasa Jepang. Kalo ditanya cape atau enggak, naif kalo jawabannya enggak. Tapi ada motivasi sendiri atas pencapaian yang gue udah targetin dan berkomitmen dengan diri sendiri gak ada kata mengeluh atau impian gue akan kandas. Itu motivasi gue. Di umur gue yang ke 18 tahun, gue akan naik step by step menuju pintu kesuksesan gue. Karena banyak kesakitan diakhir umur 17 tahun gue, gue akan bertahan gak meyerah. Gue janji.


0 komentar:

Posting Komentar